Halo
semuanya, kali ini saya ingin membahas tentang pentingnya elemen jurnalistik
dalam penulisan blog.
![]() |
| Source : Google Images |
Di zaman yang serba mudah dengan berkembangnya teknologi dan meningkatnya jumlah netizen, semakin banyak
pula orang yang mencari informasi di blog dan bahkan menulis di blog. Kini,
blog tak hanya menjadi catatan harian namun menjadi sumber informasi
yang penting baik dalam edukasi, hingga berperan dalam mengawasi
pemerintahan.
Mengingat
Indonesia sangat demokratis dan membebaskan warga negaranya untuk berekspresi
melalui social media maupun blog. Namun, kebebasan ini kadang disalahgunakan,
banyak netizen yang belum mengerti caranya menulis yang baik dan benar di social
media maupun blog, karena hal itu akan berdampak bagi masyarakat yang
membacanya.
Positifnya adalah, informasi yang ddapatkan dari blogger sifatnya
lebih alami, tidak dibuat- buat, tidak ditekan pemilik modal, atau tanpa niatan
tertentu. Kebanyakan dari blogger hanyalah ebrniat untuk berbagi informasi dan
mereka senang akan hal tersebut. Maka dari itu, blogger perlu mengetahui kelak
tulisannya akan berdampak apa bagi pembacanya walau misalnya yang ditulis
adalah curhatan galau. Meskipun kita ini hanya kalangan biasa yang mempunyai
hobi menulis, tetapi kita perlu beajar professional, kan?
Blogger perlu mengetahui unsur-unsur
jurnalistik. Jadi, jurnalis warga perlu mengetahui sembilan elemen jurnalisme
dan terpenting adalah motivasi di balik tulisan yang dibuat. Dari semua elemen
itu, nilai dasar elemen jurnalistik untuk jurnalisme warga adalah Independensi,
kebebasan dan tanggung jawab sosialsosial. Pada akhirnya, blogging adalah
bagaimana jurnalis warga memiliki itikad baik berbagi informasi dengan satu
sama lain. Dengan demikian tulisan para blogger akan lebih bermakna dan
berkualitas.
Dalam
dunia jurnalistik pasti mengenal Bill Kovach dan rekannya Tom Rosentiel, mereka
adalah penulis buku sembilan elemen jurnalistik yang hingga kini menjadi
referensi bagi para jurnalis. Dalam bukunya yang berjudul The Element Of
Journalism: What Newspeople Should Know And The Public Should Expect yang
sudah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia oleh PANTAU memuat sembilan elemen
dasar jurnalistik yang menjadi tanggung jawab dasar, standar kerja dan peran
para jurnalis di masyarakat.
Oleh karena itu penting bagi para jurnalis
(amatir, profesional) untuk mengamalkannya dalam kegiatan menulis yang tertuang
di blog, ataupun media massa yang di konsumsi oleh publik agar mengetahui
prinsip dan etika berkomunikasi dalam tulisan.
Berikut
adalah elemen jurnalistik yang menjadi tanggung jawab dasar, standar kerja dan
kebebasan dalam praktik menulis yang diadaptasi dari pemikiran Kovach &
Rossentiel (2004) :
1.
Kewajiban jurnalisme yang pertama adalah kebenaran
Menyampaikan
kebenaran adalah niatan dasar ketika menulis. Penulis harus memiliki kejujuran,
dan objektif terhadap fakta. Kejujuran adalah unsur yang menentukan dalam
peristiwa komunikasi. Menulis adalah salah satu dari peristiwa komunikasi,
sehingga Kejujuran tidak saja menjadikan proses komunikasi berjalan lancar, dan
mampu menciptakan pemahaman yang baik di antara partisipan komunikasi dalam hal
ini para pembaca.
Publik
telah memberikan kepercayaan kepada media untuk mengolah suatu peristiwa menjadi
informasi yang bisa dipahami bersama. Dalam kehidupan media, tidak dipungkiri
bahwa media pun memiliki kebutuhan-kebutuhan bisnis, maka seringkali dijumpai
banyak terjadi pengaburan misi jurnalisme itu sendiri. Padahal seharusnya,
media memelihara kepercayaan publik dengan setia memberikan informasi-informasi
yang membangun bahkan seharusnya media berani untuk tidak meraup untung dengan
tidak mencetak atau menayangkan informasi yang sekiranya dapat menyulut
pertikaian dan keresahan di masyarakat.
2. Kesetiaan pertamanya adalah kepada warga/ publik
2. Kesetiaan pertamanya adalah kepada warga/ publik
Publik telah memberikan kepercayaan kepada media untuk mengolah suatu peristiwa menjadi informasi yang bisa dipahami bersama. Dalam kehidupan media, tidak dipungkiri bahwa media pun memiliki kebutuhan-kebutuhan bisnis, maka seringkali dijumpai banyak terjadi pengaburan misi jurnalisme itu sendiri.
3.
Esensi Jurnalisme Adalah Disiplin dan Melakukan Verifikasi
Pada
saat membuat sebuah tulisan, seseorang harus disiplin melakukan verifikasi
dengan melakukan pertanyaan seperti berikut : apakah informasinya benar?apakah
tidak keliru?
Hal
inilah yang perlu dilakukan para blogger, selain semangat kebebasan menulis,
agar tidak salah kaprah mereka harus rajin melakukan verifikasi.
4.
Jurnalis Menjaga Independensinya Terhadap Objek Liputannya
Ketika
menulis maka perlu menjaga independensi. Dalam praktiknya, ketika menulis,
seseorang tidak bisa lepas dari sudut pandangnya sendiri, namun perlu untuk
menyadari bahwa fakta adalah segalanya.
5.
Jurnalis Warga Memantau Kekuasaan
Tulisan
yang dibuat adalah untuk menegakkan demokrasi. Seringkali tulisan-tulisan yang
dibuat terhadap pemerintah tidak dibuat berdasarkan investigasi. Bahkan
sebagian orang menulis berdasarkan rumor yang baru beredar, lalu mereka tulis
kembali berdasarkan data-data yang juga didapatkan dari sumber yang tidak jelas
nara sumber dan akurasinya.
6.
Jurnalisme Sebagai Forum Publik
Dalam
tulisan-tulisan yang berisikan aspirasi kepada pemerintah akan banyak
reaksi-reaksi yang ditimbulkan sehingga pada akhirnya akan sampai pula ke
telinga para pemegang kekuasaan. Jurnalisme sebagai forum publik perlu menjadi
perhatian khusus karena melalui forum inilah demokrasi ditegakkan.
7.
Jurnalisme Harus Memikat dan Relevan
Dalam
memahami elemen ketujuh ini, tulisan yang dimaksud adalah “tulisan yang enak
dibaca dan perlu.” Oleh karena itu perlu diperhatikan komposisi, naik turun
emosi pembaca, tentang etika, norma, dan sebagainya.
8.
Menjadikan Berita Proporsional dan Komprehensif
Tulisan
yang dibuat khususnya berita/ reportase haruslah proporsional, judulnya tak
hanya sensasional namun isi beritanya juga akurat. Blogger pun perlu
memperhatikan bagaimana Ia memilih tema yang akan ditulisnya. Tak hanya judul
yang menarik namun isi tulisan yang juga harus komprehensif, mudah dibaca dan
tidak menyesatkan pembaca.
9.
Jurnalis Mendengar Hati Nuraninya
Seorang
blogger perlu juga mempertanyakan dan mendengarkan hati nuraninya. Ia tak hanya
sekadar menulis, sehingga tulisannya menjadi penghakiman akan sesuatu, berat
sebelah atau informasi yang keliru. Dengan demikian blogger kembali pada hati
nurani dan etika.
Kesimpulannya adalah elemen jurnalistik dalam menulis blog itu sangat penting karena fenomena blogging tak
hanya sekedar aktivitas menulis catatan harian, namun kegiatan jurnalistik yang
menjadi forum untuk menegakkan demokrasi. Dalam aktivitas blogging terdapat
independensi, kebebasan dan tanggung jawab sosial, dimana ketiga hal ini adalah
nilai dasar dari proses jurnalistik yang juga tertuang dalam elemen-elemen
jurnalistik. Tulisan yang mengamalkan elemen jurnalistik akan berdampak positif
bagi demokrasi di negara Indonesia.
Walau
blogger tak bisa disamakan dengan wartawan, tulisan-tulisan yang dibuat para
jurnalis warga sebaiknya berlandaskan sembilan elemen jurnalistik. Tentu saja
butuh latihan menulis terus - menerus, dan yang terutama adalah motivasi
dibalik setiap tulisan yang dibuat. Pada akhirnya kegiatan blogging adalah
bagaimana para jurnalis warga dengan niat baik berbagi informasi kepada
sesamanya.
Referensi
:
- Kovach, Rosenstiel. (2004). Sembilan Elemen Jurnalisme.Jakarta: Pantau
- JURNAL INTERAKSI, Vol. 4 No. 1, Januari 2015 : 82 – 89

Tidak ada komentar:
Posting Komentar