Selasa, 24 Maret 2020

PENTINGKAH ELEMEN JURNALISTIK UNTUK MENULIS BLOG?



Halo semuanya, kali ini saya ingin membahas tentang pentingnya elemen jurnalistik dalam penulisan blog.

Source : Google Images

Di zaman yang serba mudah dengan berkembangnya teknologi dan meningkatnya jumlah netizen, semakin banyak pula orang yang mencari informasi di blog dan bahkan menulis di blog. Kini, blog tak hanya menjadi catatan harian namun menjadi sumber informasi yang  penting baik dalam edukasi, hingga berperan dalam mengawasi pemerintahan.

Mengingat Indonesia sangat demokratis dan membebaskan warga negaranya untuk berekspresi melalui social media maupun blog. Namun, kebebasan ini kadang disalahgunakan, banyak netizen yang belum mengerti caranya menulis yang baik dan benar di social media maupun blog, karena hal itu akan berdampak bagi masyarakat yang membacanya. 

Positifnya adalah, informasi yang ddapatkan dari blogger sifatnya lebih alami, tidak dibuat- buat, tidak ditekan pemilik modal, atau tanpa niatan tertentu. Kebanyakan dari blogger hanyalah ebrniat untuk berbagi informasi dan mereka senang akan hal tersebut. Maka dari itu, blogger perlu mengetahui kelak tulisannya akan berdampak apa bagi pembacanya walau misalnya yang ditulis adalah curhatan galau. Meskipun kita ini hanya kalangan biasa yang mempunyai hobi menulis, tetapi kita perlu beajar professional, kan?

Blogger perlu mengetahui unsur-unsur jurnalistik. Jadi, jurnalis warga perlu mengetahui sembilan elemen jurnalisme dan terpenting adalah motivasi di balik tulisan yang dibuat. Dari semua elemen itu, nilai dasar elemen jurnalistik untuk jurnalisme warga adalah Independensi, kebebasan dan tanggung jawab sosialsosial. Pada akhirnya, blogging adalah bagaimana jurnalis warga memiliki itikad baik berbagi informasi dengan satu sama lain. Dengan demikian tulisan para blogger akan lebih bermakna dan berkualitas.

Dalam dunia jurnalistik pasti mengenal Bill Kovach dan rekannya Tom Rosentiel, mereka adalah penulis buku sembilan elemen jurnalistik yang hingga kini menjadi referensi bagi para jurnalis. Dalam bukunya yang berjudul The Element Of Journalism: What Newspeople Should Know And The Public Should Expect yang sudah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia oleh PANTAU memuat sembilan elemen dasar jurnalistik yang menjadi tanggung jawab dasar, standar kerja dan peran para jurnalis di masyarakat. 

Oleh karena itu penting bagi para jurnalis (amatir, profesional) untuk mengamalkannya dalam kegiatan menulis yang tertuang di blog, ataupun media massa yang di konsumsi oleh publik agar mengetahui prinsip dan etika berkomunikasi dalam tulisan.
Berikut adalah elemen jurnalistik yang menjadi tanggung jawab dasar, standar kerja dan kebebasan dalam praktik menulis yang diadaptasi dari pemikiran Kovach & Rossentiel (2004) :

1. Kewajiban jurnalisme yang pertama adalah kebenaran


Menyampaikan kebenaran adalah niatan dasar ketika menulis. Penulis harus memiliki kejujuran, dan objektif terhadap fakta. Kejujuran adalah unsur yang menentukan dalam peristiwa komunikasi. Menulis adalah salah satu dari peristiwa komunikasi, sehingga Kejujuran tidak saja menjadikan proses komunikasi berjalan lancar, dan mampu menciptakan pemahaman yang baik di antara partisipan komunikasi dalam hal ini para pembaca.

Publik telah memberikan kepercayaan kepada media untuk mengolah suatu peristiwa menjadi informasi yang bisa dipahami bersama. Dalam kehidupan media, tidak dipungkiri bahwa media pun memiliki kebutuhan-kebutuhan bisnis, maka seringkali dijumpai banyak terjadi pengaburan misi jurnalisme itu sendiri. Padahal seharusnya, media memelihara kepercayaan publik dengan setia memberikan informasi-informasi yang membangun bahkan seharusnya media berani untuk tidak meraup untung dengan tidak mencetak atau menayangkan informasi yang sekiranya dapat menyulut pertikaian dan keresahan di masyarakat.

2. Kesetiaan pertamanya adalah kepada warga/ publik


Publik telah memberikan kepercayaan kepada media untuk mengolah suatu peristiwa menjadi informasi yang bisa dipahami bersama. Dalam kehidupan media, tidak dipungkiri bahwa media pun memiliki kebutuhan-kebutuhan bisnis, maka seringkali dijumpai banyak terjadi pengaburan misi jurnalisme itu sendiri.

3. Esensi Jurnalisme Adalah Disiplin dan Melakukan Verifikasi

Pada saat membuat sebuah tulisan, seseorang harus disiplin melakukan verifikasi dengan melakukan pertanyaan seperti berikut : apakah informasinya benar?apakah tidak keliru?
Hal inilah yang perlu dilakukan para blogger, selain semangat kebebasan menulis, agar tidak salah kaprah mereka harus rajin melakukan verifikasi.

4. Jurnalis Menjaga Independensinya Terhadap Objek Liputannya

Ketika menulis maka perlu menjaga independensi. Dalam praktiknya, ketika menulis, seseorang tidak bisa lepas dari sudut pandangnya sendiri, namun perlu untuk menyadari bahwa fakta adalah segalanya.

5. Jurnalis Warga Memantau Kekuasaan

Tulisan yang dibuat adalah untuk menegakkan demokrasi. Seringkali tulisan-tulisan yang dibuat terhadap pemerintah tidak dibuat berdasarkan investigasi. Bahkan sebagian orang menulis berdasarkan rumor yang baru beredar, lalu mereka tulis kembali berdasarkan data-data yang juga didapatkan dari sumber yang tidak jelas nara sumber dan akurasinya.

6. Jurnalisme Sebagai Forum Publik

Dalam tulisan-tulisan yang berisikan aspirasi kepada pemerintah akan banyak reaksi-reaksi yang ditimbulkan sehingga pada akhirnya akan sampai pula ke telinga para pemegang kekuasaan. Jurnalisme sebagai forum publik perlu menjadi perhatian khusus karena melalui forum inilah demokrasi ditegakkan.

7. Jurnalisme Harus Memikat dan Relevan

Dalam memahami elemen ketujuh ini, tulisan yang dimaksud adalah “tulisan yang enak dibaca dan perlu.” Oleh karena itu perlu diperhatikan komposisi, naik turun emosi pembaca, tentang etika, norma, dan sebagainya.

8. Menjadikan Berita Proporsional dan Komprehensif

Tulisan yang dibuat khususnya berita/ reportase haruslah proporsional, judulnya tak hanya sensasional namun isi beritanya juga akurat. Blogger pun perlu memperhatikan bagaimana Ia memilih tema yang akan ditulisnya. Tak hanya judul yang menarik namun isi tulisan yang juga harus komprehensif, mudah dibaca dan tidak menyesatkan pembaca.

9. Jurnalis Mendengar Hati Nuraninya

Seorang blogger perlu juga mempertanyakan dan mendengarkan hati nuraninya. Ia tak hanya sekadar menulis, sehingga tulisannya menjadi penghakiman akan sesuatu, berat sebelah atau informasi yang keliru. Dengan demikian blogger kembali pada hati nurani dan etika.

Kesimpulannya adalah elemen jurnalistik dalam menulis blog itu sangat penting karena fenomena blogging tak hanya sekedar aktivitas menulis catatan harian, namun kegiatan jurnalistik yang menjadi forum untuk menegakkan demokrasi. Dalam aktivitas blogging terdapat independensi, kebebasan dan tanggung jawab sosial, dimana ketiga hal ini adalah nilai dasar dari proses jurnalistik yang juga tertuang dalam elemen-elemen jurnalistik. Tulisan yang mengamalkan elemen jurnalistik akan berdampak positif bagi demokrasi di negara Indonesia.

Walau blogger tak bisa disamakan dengan wartawan, tulisan-tulisan yang dibuat para jurnalis warga sebaiknya berlandaskan sembilan elemen jurnalistik. Tentu saja butuh latihan menulis terus - menerus, dan yang terutama adalah motivasi dibalik setiap tulisan yang dibuat. Pada akhirnya kegiatan blogging adalah bagaimana para jurnalis warga dengan niat baik berbagi informasi kepada sesamanya.

Referensi :
  1.   Kovach, Rosenstiel. (2004). Sembilan Elemen Jurnalisme.Jakarta: Pantau
  2.  JURNAL INTERAKSI, Vol. 4 No. 1, Januari 2015 : 82 – 89



Tidak ada komentar:

Posting Komentar